Coba deh Anda setel musik dari handphone, PC, atau gadget lain, pasti bayi atau batita kita di rumah akan bereaksi. Mungkin langsung menggoyangkan kepala, meloncat-loncat, menggerakkan kaki dan tangannya, dan sebagainya. Betul Sahabat CC, anak-anak memang tertarik pada musik secara alami, namun apakah semua anak memiliki kecerdasan musikal?

Kecerdasan musikal atau musical intelligence adalah sebuah istilah yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Tokoh psikologi asal Pennsylvania ini percaya bahwa seorang individu memiliki kecerdasan yang menonjol dalam bidang-bidang khusus. Teorinya dikenal sebagai Multiple Intelligence Theory atau Kecerdasan Majemuk, Anda pasti sudah pernah dengar kan? Nah, kecerdasan musikal adalah 1 dari 9 jenis kecerdasan yang ia kemukakan.

Beberapa Ciri Anak Yang Memiliki Kecerdasan Musikal

  1. Kreatif secara musikal. Pernah tidak mendengar batita kita tiba-tiba bersenandung dengan nada yang baru? Atau anak secara kreatif mengubah lirik lagu dengan kata-katanya sendiri? Itu contohnya anak yang kreatif secara musikal. Pada anak yang lebih besar, kreativitas ini bisa muncul dalam bentuk menciptakan lagu sendiri.
  2. Tertarik dengan benda-benda yang bisa menghasilkan bunyi. Ciri ini tentu harus dibedakan dengan bayi yang tengah mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan berusaha mengenali bunyi yang dikeluarkan oleh benda. Anak yang memiliki kecerdasan musikal akan “bermain” dengan benda tersebut dalam jangka waktu cukup lama dan mengeksplorasi suara-suara yang bisa dihasilkan. Anak yang lebih besar akan tertarik pada alat musik dan senang memainkannya meskipun belum tentu memainkan nada lagu tertentu.
  3. Sangat peka terhadap bunyi-bunyian di sekitarnya sehingga memiliki perbendaharaan bunyi dan suara yang cukup banyak dan mampu membedakannya. Misalnya anak dapat membedakan suara azan dengan suara orang mengaji, atau anak mampu mengenali suara langkah kaki ibunya dengan langkah kaki ayahnya saat berjalan mendekat.
  4. Lebih tertarik pada bunyi dan musik daripada stimulus visual. Misalnya saat menonton video, anak menggerakkan kepalanya mengikuti musik latar video tersebut meskipun kontennya bukan gerakan menari atau bergoyang.
  5. Mampu menganalisa lagu yang telah dikuasainya. Misalnya jika kita secara sengaja mengubah lirik atau nada lagu tersebut, anak mampu mengoreksi dan menunjukkan “kesalahan” yang kita lakukan, kemudian mencontohkan lirik atau nada yang benar.

Cara Meningkatkan Kecerdasan Musikal Anak

Nah, setelah kita paham ciri anak yang memiliki kecerdasan musikal, tentu kita ingin mendorong agar kecerdasannya itu berkembang dengan baik. Inilah beberapa cara yang bisa kita lakukan, khususnya pada bayi dan batita:

  1. Perkenalkan musik sedini mungkin. Kita pasti sudah sering mendengar anjuran untuk memperdengarkan musik klasik pada anak yang masih ada di kandungan. Menurut Jane Healey dalam bukunya Endangered Minds, otak bayi bersifat “plastis” sehingga otak akan berkembang mengikuti stimulus yang diberikan, khususnya yang berasal dari pengalaman dan interaksi.
  2. Musik bukan hanya tentang lagu, namun juga semua suara di sekeliling kita. Ajak anak menirukan bunyi kereta api, sirine ambulans, lolongan serigala, suara peluit, tetes hujan, sampai suara terompet tukang roti yang lewat di depan rumah. Bermainlah di tinggi rendah nada, panjang pendeknya, cepat lambatnya, hingga keras dan lembutnya. Selain belajar menirukan suara, anak juga belajar tentang nada, ritme, ketukan, dan aspek pembelajaran musik lainnya.
  3. Ajarkan lagu-lagu anak dalam Bahasa Indonesia. Bukan dengan alasan nasionalisme ya, melainkan agar anak lebih mudah menirukan dan mengingat lagunya. Banyak pula penelitian yang menunjukkan bahwa musik dan lagu adalah salah satu cara anak belajar berbahasa dan berkomunikasi.
  4. Jadikan musik sebagai bahasa sehari-hari. Maksudnya, saat kita berkegiatan atau berbicara pada anak, kita bisa sesekali memberinya nada. Misalnya nyanyikan “Lihat piringku, penuh dengan sayur. Ada brokoli, ada juga wortel” dengan nada lagu Lihat Kebunku. Selain menyenangkan, kebiasaan ini menjadi contoh bagi anak untuk secara spontan menyanyikan nada.
  5. Ajak anak untuk mencoba teknik “sound walks” dengan cara menutup mata dan diam sambil mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar kita. Lakukan selama 1-5 menit sesuai usia anak atau selama mungkin anak bisa diam mendengarkan. Minta anak menyebutkan suara dan bunyi-bunyian apa saja yang ia dengar selama menutup mata tadi. Latihan ini meningkatkan sensitivitas anak terhadap suara dan bunyi-bunyian.

Mudah kan Sahabat, cara untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak? Untuk anak yang lebih besar, ada beberapa cara lain yang bisa kita latihkan. Kita bahas di artikel lainnya ya!

Tambah juga wawasan kita tentang manfaat musik untuk anak di video Youtube Children Cafe berjudul “Musik dan Dunia Anak” berikut ini. Selamat menonton dan bernyanyi!

Sumber: youtube.com/childrencafeid

Referensi:

  • The Importance of Music in Early Childhood: Perspectives from Research and Practice (link)
  • Developing Musical Intelligence: Why and How (link)
  • Toward a theory of musical intelligence (link)

Sumber foto: pixabay