Jika kita tidur 8 jam per hari, maka kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk tidur. Buang-buang waktu? Tentunya tidak, karena tidur memang bagian dari cara kita menjaga kesehatan dan tubuh kita. Apalagi bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, tidur adalah komponen yang harus kita perhatikan. Mari simak 5 pertanyaan tentang tidur berikut ini.
1. Apa Manfaat Tidur Bagi Anak?
Tak terhitung banyaknya penelitian bahwa tidur sangat bermanfaat untuk pertumbuhan fisik anak, juga untuk pemulihan emosi dan mental. Kini makin banyak lagi bukti bahwa tidur berpengaruh positif pada perkembangan otak, perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak. Bahkan pada anak usia sekolah, jika ada masalah belajar yang dialami, maka akan diperiksa pula apakah ia memiliki gangguan tidur.
2. Berapa Durasi Tidur Yang Dianjurkan?
Untuk anak usia 1-3 tahun, National Sleep Foundation merekomendasikan lamanya tidur sepanjang 11-14 jam. Untuk anak usia prasekolah, sekitar 10-13 jam (sumber). Selain durasi, yang perlu juga diperhatikan adalah kualitas tidur. Kualitas tidur ini dapat dilihat dari apakah saat bangun tidur tubuh anak terasa segar atau justru lemas/ letih.
3. Apakah Tidur Siang Itu Penting?
Tidur siang sebenarnya merupakan hal yang alamiah. Anak usia 1 tahun rata-rata tidur siang selama 3 jam, kemudian menurun seiring bertambahnya usia. Biasanya durasinya 1,5 – 2 jam saat mereka berusia 5 tahun (sumber). Sekelompok peneliti dari University of Florence Italy menemukan bahwa anak balita yang tidur siang kurang lebih 2 jam, memiliki kemampuan mengingat yang lebih baik (sumber). Bahkan penelitian lain dari Departemen Psikologi University of Massachusetts Amherst menyatakan bahwa manfaat tidur siang tidak dapat digantikan dengan tidur malam yang lebih panjang (sumber).
4. Apa Yang Dimaksud Bedtime Routine?
Bedtime Routine adalah serangkaian kegiatan yang pasti dan dilakukan secara konsisten sebelum waktu tidur. Bedtime routine terdiri dari 4 komponen, yaitu nutrisi (makan, ngemil, minum susu), higienitas (mandi, gosok gigi), komunikasi (membaca, mendongeng, meninabobokan), dan kontak fisik (menggendong, memeluk, menggoyang-goyangkan). Kegiatan ini ada yang bersifat adaptif, ada pula yang mal-adaptif dan justru efeknya kurang bagus. Yang mal-adaptif misalnya menonton tv sebelum tidur, memberikan gadget, melakukan aktivitas fisik berlebihan seperti meloncat-loncat atau berlari-lari.
Dalam sebuah penelitian global tentang bedtime routine, ditemukan bahwa di Indonesia sekitar 84% orang tua memberikan susu pada anaknya, 36% menyanyikan lagu-lagu pengantar tidur, 30% mengajak anak berdoa, namun hanya 6% yang memandikan anak, dan 5% yang memberikan snack. (sumber)
Sahabat, bedtime routine ini ternyata banyak manfaatnya. Kami akan share informasinya pada kesempatan lain.
5. Apa Penyebab Kesulitan Tidur Pada Anak?
Beberapa bentuk gangguan tidur pada anak misalnya tidak mau tidur, mimpi buruk, tidur tidak tenang, mudah terbangun, mengigau atau berjalan ketika tidur, ngompol, sampai insomnia.
Akar masalahnya dapat muncul dari banyak hal, misalnya kecemasan, konflik internal, masalah fisik, stimulasi berlebihan atau justru aktivitas yang kurang, stres, takut gelap, khawatir kehilangan kontrol saat tidur, dan masih banyak lagi.
Saking banyaknya, pembahasan tentang gangguan tidur ini tidak bisa singkat. Nantikan pembahasan khusus tentang kesulitan tidur pada anak dan bagaimana mengatasinya, ya.
Semoga bermanfaat!
Referensi: How to Help Children with Common Problems, Charles E. Schaefer, Howard L. Millman