Sepanjang hayatnya, manusia mengembangkan kemampuan sosial. Bukan hanya kepada sesama manusia lho, tapi juga ke makhluk hidup lainnya. Coba kita tengok ke lingkaran pertemanan kita, berapa keluarga yang memiliki hewan peliharaan? Tentu tak sedikit ya, Sahabat.

Kucing dan anjing bisa dikatakan sebagai dua binatang yang sangat populer sebagai peliharaan. Sementara burung, ikan, ular, dan hewan-hewan kecil lainnya juga dapat dijadikan peliharaan namun jumlahnya memang lebih sedikit.

Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7149533/

Nah, fakta menariknya, anak-anak yang mulai memelihara binatang-binatang yang unik (misalnya iguana, ular, tikus, katak, kura-kura, burung dan lain-lain) adalah mereka yang berusia remaja alias 11 tahun ke atas.

Hubungan Remaja Dengan Binatang Kesayangannya

Dalam disertasinya tentang kesepian pada remaja, Keri Black dari University of New Mexico mengumpulkan pendapat remaja tentang hubungan mereka dengan binatang peliharaannya. Inilah beberapa diantaranya:

  • Sebagai tempat curahan kasih sayang.

“Sangat dekat, karena dia (anjing) milikku dan aku menjaganya, dia juga merasa lebih nyaman denganku daripada dengan orang lain.”

“Kami sangat dekat. Dia (kucing) mendengarkanku lebih baik dari semua orang. Kapanpun dia ada di rumah, pasti selalu denganku. Aku ga tau harus gimana kalau dia mati.”

  • Sebagai sosok yang bisa dipercaya.

“Hmm.. anjing-anjingku sudah seperti bayiku sendiri. Aku ngobrol dengan mereka dan cerita apapun yang terjadi di sekolah. Dan kalau aku sedih, aku memeluk mereka dan nangis.”

“Kucingku tau apa yang aku rasakan dan dia mendengarkan setiap perkataanku, tidak menghakimi.”

  • Sebagai keluarga dan sahabat.

“Aku memelihara anjingku sejak ia kecil, kami sangat dekat. Dia membuatku merasa lebih baik kalau aku lagi sakit atau sedih. Melihatnya tumbuh jadi pengalaman menarik bagiku.”

“Kucing-kucingku sudah seperti saudaraku sendiri. Aku merasa sebagai pelindung mereka, tapi juga bisa main dan ngobrol dengan mereka.”

  • Sebagai teman bersenang-senang.

“Kalau aku pulang dia lari menyambutku. Kita selalu bersama, dia juga tidur denganku. Kadang-kadang kita juga main bersama.”

“Aku dan anjingku selalu makan malam bersama. Kami sering berkaraoke sampai hampir pagi.”

Bagaimana menurut Anda, Sahabat CC? Apakah binatang peliharaan bisa menggantikan peran keluarga dan teman sebaya?

Bisa dikatakan bahwa binatang peliharaan dapat menjadi sosok yang cukup signifikan dalam hidup seorang remaja. Apalagi bila faktor pendukung lain tak berfungsi dengan optimal, misalnya remaja yang kurang dekat denga kedua orang tuanya, remaja yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebaya, atau remaja yang tak punya tempat bercerita, dan sebagainya. Keri Black menyimpulkan bahwa remaja yang memiliki hewan peliharaan lebih sedikit/ jarang mengalami kesepian dibandingkan remaja yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Jadi, Apa Manfaat Memelihara Binatang Bagi Remaja?

Masih dari penelitian di atas, binatang peliharaan dapat berperan sebagai sahabat bahkan saudara karena menawarkan cinta tak bersyarat dan penerimaan yang utuh. Lebih jauh lagi, Black melihat bahwa kesepian pada remaja sering berkorelasi dengan kecenderungan bunuh diri, sehingga memelihara hewan dapat mengurangi resiko bunuh diri pada remaja.

Dalam riset lain, Van Houte dan Jarvis menemukan dalam penelitian mereka bahwa remaja usia 9-12 tahun yang memiliki hewan peliharaan memiliki kemandirian, self-esteem, dan self-concept yang lebih tinggi.

Sementara di Jepang juga ada sekelompok peneliti yang menemukan bahwa remaja yang memelihara anjing memiliki well-being (kesejahteraan mental) yang lebih tinggi daripada remaja yang tidak memelihara anjing. Ini adalah penelitian jangka panjang dimana pengukuran well being dilakukan saat remaja berusia 10 tahun, kemudian diukur kembali saat mereka berusia 12 tahun. Riset ini juga mengutip hasil penelitian lain, yaitu remaja yang memelihara anjing tubuhnya cenderung lebih sehat karena banyak kegiatan fisik yang dapat mereka lakukan bersama anjingnya. (sumber)

Memiliki binatang kesayangan juga dapat meredakan stres dan depresi pada remaja. Remaja juga akan dapat mengembangkan empatinya serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Bahkan bagi remaja-remaja berkebutuhan khusus, binatang peliharaan juga membantu mengoptimalkan perkembangan mereka. Misalnya pada anak autis, binatang kesayangannya dapat membantu meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi. Seperti riset dari University of Missouri yang menunjukkan bahwa adanya hewan peliharaan membuat mereka lebih asertif dan percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain.

Kesimpulannya, memelihara binatang memiliki efek positif bagi remaja. Jadi jangan ragu jika tiba-tiba remaja Anda mengajukan proposal untuk punya peliharaan. Asalkan ia mau bertanggung jawab dan memeliharanya dengan baik, rasanya tak ada alasan untuk melarangnya. Pastikan saja ia memang tidak memiliki alergi pada hewan peliharaan tertentu, ya.

Photo by Veronika Homchis on Unsplash