Bagi orang dewasa, kesehatan adalah harta yang sangat berharga. Apalagi di masa pandemi, semakin terasa bahwa menjadi sehat itu adalah dambaan setiap orang. Nah, pasti kita ingin anak-anak juga sehat sejak dini kan? Maka itu menanamkan kebiasaan sehat kepada anak dan remaja menjadi sangat penting.

Bulan Juli 2021, saya diminta oleh Komunitas Sahabat Sehat untuk mengisi webinar bertema menanamkan kebiasaan sehat sejak dini kepada anak. Komunitas ini memang sangat peduli pada perkembangan anak, terbukti dengan dukungannya sebagai salah satu sponsor Webinar dan Workshop “Kembali ke Sekolah dengan Blended Learning, Apa Peran Orang Tua” yang diselenggarakan oleh Children Cafe.

Sahabat, secara umum kebiasaan hidup sehat yang bisa diajarkan kepada anak sejak kecil, mencakup:

  • Pola tidur sehat (misalnya tidur 8-10 jam per hari sesuai usia, bangun pagi sebelum subuh jika sesuai sunnah, dan sebagainya)
  • Kebiasaan bersih sehat (misalnya rajin memotong kuku, berwudhu sebelum tidur jika sesuai sunnah, dan lain-lainnya)
  • Pola makan sehat (misalnya 4 sehat 5 sempurna, berhenti makan sebelum kenyang jika sesuai sunnah, dan sebagainya)
  • Gerak dan olahraga (misalnya rajin berolahraga, membatasi gadget agar anak tetap bergerak, dan seterusnya)

Nah, untuk mengubah suatu perilaku menjadi kebiasaan tentu membutuhkan waktu dan beberapa upaya dari orang tua. Inilah beberapa prinsip dasar pembiasaan yang perlu diingat:

  • Be realistic! Mulailah dari yang paling mudah dan paling mungkin dilakukan. Sesuaikan dengan kondisi di keluarga kita ya.
  • Konsistensi adalah kunci! Jangan lupa bahwa pembiasaan membutuhkan waktu dan pengulangan. Bahkan ada pendapat populer bahwa jika kita ingin menumbuhkan kebiasaan baru, kita harus mengulanginya secara konsisten dalam jangka waktu 21 hari berturut-turut.
  • Berikan contoh nyata. Tak hanya untuk menumbuhkan kebiasaan sehat ya, orang tua adalah contoh dan teladan terbaik untuk anak. Karena itu pastikan kita juga sudah melakukan kebiasaan yang ingin kita tanamkan ke anak ya!
  • Beri hadiah, pujian, dan motivasi. Pada anak-anak yang masih kecil, hadiah berupa benda masih efektif untuk memotivasi anak. Kalau pada anak SD atau remaja, apresiasi berupa pujian, pengakuan, atau ekspresi bangga sudah cukup untuk membuat mereka terpacu mempertahankan kebiasaan baik.
  • Evaluasi dan monitoring. Prinsip ini jangan sampai dilewatkan ya, Sahabat CC. Bukan hanya untuk melihat apakah pembiasaannya sudah berjalan baik, tapi kita juga bisa melakukan penyesuaian kalau perubahan perilakunya terlihat sangat sulit dilakukan. Misalnya, awalnya kita menetapkan bahwa setiap hari anak harus olahraga 20 menit. Tapi setelah dijalani kelihatannya anak kesulitan, ia hanya sanggup 10 menit. Maka kita bisa kurangi targetnya menjadi 10 menit saja dan dimonitor apakah selama 1 bulan anak bisa konsisten.

Sahabat CC, untuk lebih jelasnya Anda dapat menonton rekaman webinar ini di sini. Saya juga membahas sedikit tentang masalah-masalah psikologis yang mungkin muncul jika anak tidak dibiasakan hidup sehat. Dan bagi yang membutuhkan materi presentasinya, langsung saja bergabung dengan grup whatsapp Ruang Berbagi CC (klik link informasi berikut ini).

Sampai berjumpa di webinar berikutnya, Sahabat!